Contoh Laporan Pendahuluan
Ibu Dengan Myoma Uteri
Edited By.Muhammad Imron.S.Kep,Ns
A.
Pengertian
Myoma Uteri
adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang disebut juga dengan
Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.
Myoma Uteri
umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua tempat asal
myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri (97%), belum
pernah ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche.
B.
Etiologi
Walaupun myoma
uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil penelitian
Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi tergantung pada
sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang selanjutnya dapat
dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.
C.
Lokalisasi Mioma Uteri
1.
Mioma intramural ; Apabila tumor itu dalam
pertumbuhannya tetap tinggal dalam dinding uterus.
2.
Mioma Submukosum ; Mioma yang tumbuh ke arah kavum
uteri dan menonjol dalam kavum itu.
3.
Mioma Subserosum ; Mioma yang tumbuh ke arah luar dan
menonjol pada permukaan uterus.
D.
Komplikasi
1.
Pertumbuhan leimiosarkoma.
Mioma dicurigai
sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak membesar, sekonyong – konyong
menjadi besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause
2.
Torsi (putaran tangkai)
Ada kalanya
tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi
mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan
dan akan tampak gambaran klinik dari abdomenakut.
3.
Nekrosis dan Infeksi
Pada myoma
subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-kadang dapat melalui kanalis
servikalis dan dilahirkan dari vagina, dalam hal ini kemungkinan gangguan
situasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder.
E.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan
Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin :
turun, Lekosit : turun / meningkat, Eritrosit :
turun
2. USG
: terlihat massa pada daerah uterus.
3. Vaginal
Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan
ukurannya.
4. Sitologi
: menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
5. Rontgen
: untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat tindakan
operasi.
6. ECG
: Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan
operasi.
F.
Cara Penanganan Mioma Uteri
Indikasi mioma uteri yang
diangkat adalah mioma uteri subserosum bertangkai. Pada mioma uteri yang masih
kecil khususnya pada penderita yang mendekati masa menopause tidak diperlukan
pengobatan, cukup dilakukan pemeriksaan pelvic secara rutin tiap tiga bulan
atau enam bulan. Adapun cara penanganan pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan
pengobatan operatif diantaranya yaitu dengan histerektomi dan umumnya dilakukan
histerektomi total abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal
dengan nama Total Abdominal Histerektomy and Bilateral Salphingo Oophorectomy
(TAH-BSO). TAH–BSO adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus,
serviks, kedua tuba falofii dan ovarium dengan melakukan insisi pada dinding,
perut pada malignan neoplasmatic desease, leymyoma dan chronic endrometriosis
(Tucker, Susan Martin, 1998).
G. Diagnosa
Keperawatan
- Gangguan eliminasi urin
(retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasm pada
daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.
- Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot
- Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalah kewanitaan, akibat pada hubungan seksual.
- Resiko tinggi syok hipovolemik
berhubungan dengan terjadinya perdarahan
yang berulang-ulang.
- Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.
H. Perencanaan
keperawatan.
Diagnosa Keperawatan
|
Perencanaan Keperawatan
|
||
Tujuan dan Kriteria
hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan
otot dan system saraf akibat penyempitan kanalis servikalis oleh myoma
|
Klien dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu
mengidentifikasi cara mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk
mengontrol nyerinya.
|
1.
Observasi
adanya nyeri dan tingkat nyeri.
2.
Ajarkan
dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi nyeri
3.
Ajarkan
teknik relaksasi
4.
Anjurkan
untuk menggunakan kompres hangat
5.
Kolaborasi
pemberian analgesik.
|
Memudahkan tindakan keperawatan
Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri
yang dialaminya.
Membantu
mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien
Meningkatkan kenyamanan klien
Mengurangi nyeri
|
Gangguan eliminasi
urine (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasma
pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.
|
Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu
memahami terjadinya retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk
mengurangi atau menghilangkan retensi urine.
|
1.Catat pola miksi dan monitor pengeluaran
urine
2.Lakukan palpasi pada kandung kemih,
observasi adanya ketidaknyamanan dan rasa nyeri.
3.Anjurkan klien untuk merangsang miksi
dengan pemberian air hangat, mengatur posisi, mengalirkan air keran.
|
Melihat perubahan pola eliminasi klien
Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan
oleh klien
Mencegah terjadinya retensi urine
|
Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang
ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalah kewanitaan, akibat pada
hubungan seksual.
|
Konsep diri klien tidak mengalami gangguan dengan criteria hasil menerima
keadaan dirinya, menyatakan bersedia untuk dilakukan tindakan termasuk
tindakan pembedahan
|
1.Beritahu klien tentang siapa saja yang bisa
dilakukan histerektomi dan anjurkan klien untuk mengekpresikan perasaannya
tentang histerektomi
2.Kaji apakah klien mempunyai konsep diri
yang negatif.
3.Memotivasi klien untuk mengungkapkan
perasaannya mengenai tindakan pembedahan dan pengaruhnya terhadap diri klien
4.Ciptakan lingkungan atau suasana yang
terbuka bagi klien untuk membicarakan keluhan-keluhannya.
|
Mengurangi kecemasan dan meningatkan harga
diri klien
Identifikasi kekuatan dan kelemahan klien
Mengurangi kecemasan
Meningkatkan harga diri klien dan berperan
aktif dalam perencanaan perawatan bagi diri klien
|
Daftar Pustaka
Bagian
Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung
Carpenito,
Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Galle,
Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC.
Jakarta
Hartono,
Poedjo. 2000. Kanker Serviks/Leher Rahim & Masalah Skrining di
Indonesia. Kursus Pra kongres KOGI XI Denpasar. Mimbar Vol.5No.2 Mei 2001
…………….2001.
Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA : 2000/01. PSIK.FK. Unair,
Surabaya
Saifidin,
Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo & JNKKR-POGI.
Jakarta
0 comments
Post a Comment