CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN
BRONKITIS
Edited By.Muhammad Imron,S.Kep,Ns
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan
pada tanggal 5 maret 2002 pukul 10.00 WIB di Poli Alergi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
a. Biodata
Nama :
An. S
Tempat tanggal lahir : Surabaya, 10 Maret 1991
Usia :
11 tahun (anak pertama)
Jenis kelamin :
Laki-laki.
Nama ayah/ ibu :
Tn. B/ Ny. D
Pendidikan ayah/ ibu : SMA/ SMA
Agama :
Islam
Suku bangsa :
Jawa/ Indonesia
Alamat :
Surabaya
No. DMK :
02235
Sumber informasi :
Ibu dan anak
Diagnosa medis :
Bronkhitis alergika.
b. Keluhan
utama
Ibu mengungkapkan An. S
sejak makan semangka batuk terus menerus selama 2 hari, bila untuk lari anak
merasa sesak.
c. Riwayat
penyakit sekarang
2 hari sebelum kunjungan
ke poli alergi, klien makan semangka. + ½ jam setelah klien makan
semangka klien batuk-batuk, diserta dengan riak dan rasa sesak. Sesak bertambah
berat saat anak lari-lari. Kemudian oleh ibu anak dibawa ke Poli Alergi RSUD
Dr. Soetomo surabaya.
d. Riwayat
penyakit dahulu
Klien menderita alergi
sejak usia 10 bulan dengan keluhan batuk disertai dengan sesak kemudian berobat
dan sembuh. Pada usia anak 2 tahun kambuh lagi kemudian klien periksa dan rutin
kontrol selama + ½ tahun. Pada usia 10 tahun kambuh lagi setelah memakan
buah melon. Klien bisa memenuhi kebutuhan tidurnya, ibu mengungkapkan sulit
mengontrol makanan yang dikonsumsi anakanya terutama buah-buahan yang dapat
menyebabkan alergi.
e. Riwayat
penyakit keluarga
Ibu mengungkapkan bahwa
ayah klien alergi terhadap debu rumah dan buah kelengkeng, tetapi didalam
anggota keluarga tidak ada yang menderita asma.
f. Riwayat
kehamilan dan persalinan
Klien lahir dengan berat
badan lahir 3100 gram, lahir langsung menangis, menurut ibu klien selama hamil
ibu periksa ke bisan praktek. Klien minum ASI sampai usia 6 bulan, PASI dan
bubur susu diberikan sampai anak berusia 5 tahun. Susu yang diberikan adalah
Lactogen.
g.
Riwayat imunisasi
Klien telah mendapatkan
imunisasi dasar yang lengkap yaitu: BCG, Polio, DPT, Campak dan hepatitis.
h.
Riwayat nutrisi
Ibu mengungkapkan An. S
diberikan ASI sampai usia 6 bulan, PASI dimulai pada saat usia anak mencapai 4
bulan, makanan tambahan berupa bubur susu diberikan pada saat anak berusia 4
bulan. Pada saat pengkajian BB 34 Kg, TB 140 cm. Ibu mengungkapkan anak sulit
makan selam sakit ini, makanan yang disajikan tidak pernah dihabiskan.
i.
Riwayat tumbuh kembang
Pada saat ini anak
memasuki masa Industri Vs Inferior. Pada saat ini bersekolah di SD kelas 5.
Selama sekolah ini klien tidak pernah tinggal kelas, anak sering menghias
kamarnya.
j.
Data Psikososial
Ibu mengungkapkan
bertempat tinggal di daerah yang penduduknya padat. Pendapatan keluarga +
750.000,-/ bulan.
k.
Pemeriksaan fisik
1)
Keadaan umum
Anak duduk di meja
pemeriksaan kesadaran compomentis, anak tampak batuk-batuk, tampak agak sesak,
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92 x/mnt, suhu 37OC, pernafasan 26
x/mnt teratur.
2)
Kepala dan leher
Kepala berbentuk
simetris, rambut bersih, hitam dan penyebarannya merata, terpotong pendek.
Mata tidak ada anemi,
ikterus tidak ada.
Telinga tidak ada
serumen.
Hidung tidak terdapat
pernafasan cuping hidung.
Mulut bersih, tidak
terdapat karies gigi.
Leher tidak terdapat
pembesaran kelenjar, klien mampu menelan tanpa terasa sakit/ nyeri, tidak ada
kaku kuduk.
3)
Dada dan thoraks
Pergerakan dada
simetris, Wheezing +/+, Ronchi +/+, retraksi otot bantu pernafasan ringan.
Pemeriksaan jantung, ictus cordis terletak di midclavicula sinistra ICS 4-5, S1S2
tunggal tidak ada bising/ murmur.
4)
Abdomen
Bentuk supel, tidak ada
meteorismus, bising usus + normal 5 x/ mnt, tidak ada nyeri tekan, hepar dan
limpa tidak teraba.
5)
Ekstrimitas
Tidak ada kelainan dalam
segi bentuk, uji kekuatan otot adalah 5 untuk masing-masing ekstrimitas. Klien
mampu menggerakkan ekstrimitas sesuai dengan arah gerak sendi.
l.
Pemeriksaan penunjang medis
DL:
Hb 12,2 gr %, LED 41/
70, leukosit 9000, diff. Count -/ -/ 3/ 56 / 40/ 1
Pemeriksaan alergi:
House dust 10,3 mm,
coklat 12,7 mm, udang 12,5 mm, histamin 30,8 mm.
Foto thoraks:
Tidak didapatkan
kelainan, sinus phrenicostalis tajam.
2.
Analisa data
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
|
S:
O:
|
Ibu mengungkapkan anak batuk
disertai riak dengan sesak sejak 2 hari yang lalu.
-
Wheezing +/+.
-
Rhonci +/+.
-
RR 26 x/mnt, teratur.
-
Retraksi intercosta ringan.
-
Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur.
|
Alergen
Aktivasi
Ig. E
Pengeluaran
histamin
Organ
target (saluran pernafasan)
Edema
mukosa
Peningkatan
produksi mukus
|
Bersihan
jalan nafas
|
S:
O:
|
-
Ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang
dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi.
-
Klien menderita alergi sejak 10 bulan dan kambuh
kembali pada usia 2 dan 10 tahun.
Klien batuk disertai sputum, agak
sesak, RR 26 x/mnt.
|
Alergi
Membutuhkan
pengetahuan orang tua dan kepatuhan anak untuk penghindaran alergen
Tidak
patuh
Ketidakefektifan
penatalaksanaan regimen pengobatan
|
Penatalaksanaan
regimen tidak efektif
|
3.
Diagnosa keperawatan
a.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan peningkatan produksi sekret yang ditandai dengan Ibu mengungkapkan anak
batuk disertai riak dengan sesak sejak 2 hari yang lalu, Wheezing +/+, Rhonci
+/+, RR 26 x/mnt, teratur, Retraksi intercosta ringan.
b.
Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen pengobatan
berhubungan dengan ketidakpatuhan yang ditandai dengan Ibu mengungkapkan sulit
mengontrol makanan yang dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi.
4.
Rencana tindakan
No.
|
Diagnosa keperawatan |
Tujuan
|
Kriteria hasil
|
Rencana tindakan
|
Rasional
|
1.
|
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret yang
ditandai dengan Ibu mengungkapkan anak batuk disertai riak dengan sesak sejak
2 hari yang lalu, Wheezing +/+, Rhonci +/+, RR 26 x/mnt, teratur, Retraksi
intercosta ringan.
|
Jalan nafas
bersih dan patent setelah mendapat tindakan keperawatan.
|
-
Pada saat bernafas tidak menggunakan otot-otot bantu.
-
frekwensi nafas dalam batas normal 15-30 x/mnt.
-
suara nafas bronchovesikuler.
|
a.
Jelaskan pada klien dan keluarga beberapa tindakan
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses pengeluaran sekret.
b.
Anjurkan kepada klien dan keluarga agar memberikan
minum lebih banyak dan hangat kepada
klien.
c.
Ajarkan pada keluarga fisioterapi nafas dan latihan
batuk efektif
|
a.
Pengetahuan yang memadai memungkinkan keluarga dan
klien kooperatif dalam tindakan perawatan.
b.
Peningkatan hidrasi cairan akan mengencerkan sekret
sehingga sekret akan lebih mudah dikeluarkan.
c.
Fisoterapi nafas melepaskan sekret dari tempat
perlekatan, postural drainase memudahkan pengaliran sekret, batuk efektif
mengeluarkan sekret secara adekuat.
|
No.
|
Diagnosa keperawatan |
Tujuan
|
Kriteria hasil
|
Rencana tindakan
|
Rasional
|
d.
Kolaborasi dalam pemberian ekspektoran.
e.
Observasi: Pernafasan (rate, pola, penggunaan otot
bantu, irama, suara nafas, cyanosis), tekanan darah, nadi, dan suhu.
|
d.
Ekspektoran mengandung regimen yang berfungsi untuk
mengencerkan sekret agar lebih mudah dikeluarkan.
e.
Tanda vital merupakan indikator yang dapat diukur
untuk mengetahui kecukupan suplai oksigen, suplai oksigen yang cukup
merupakan tanda jalan nafas sudah bebas dan patent.
|
No.
|
Diagnosa keperawatan |
Tujuan
|
Kriteria hasil
|
Rencana tindakan
|
Rasional
|
2.
|
Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen
pengobatan berhubungan dengan ketidakpatuhan yang ditandai dengan Ibu
mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dimakan oleh anak yang menjadi
sumber alergi.
|
Orang tua menunjukkan keinginan
untuk berperan aktif dalam penatalaksanaan pengobatan dan perawatan agar
efektif setelah mendapat penjelasan dari petugas.
|
-
Orang tua mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
timbulnya alergi.
-
Orang tua mengetahui cara dan tindakan yang dilakukan
untuk menghindari kontak dengan alergen.
|
a.
Berikan penyuluhan pada keluarga tentang bahan-bahan
terutama makanan yang menjadi bahan alergen bagi anak.
b.
Diskusikan dengan keluarga mengenai alternatif
tindakan yang mungkin dilakukan untuk menghindari kontak dengan alergen.
c.
Berikan positif
reinforcement pada orang tua dan anak jika kooperatif.
|
a.
Pengetahuan yang memadai memungkinkan klien dan
keluarga koopertif terhadap tindakan perawatan.
b.
Alternatif cara yang dipilih oleh keluarga merupakan
jalan keluar yang sesuai dengan keadaan keluarga.
c.
Positif reinforcement meningkatkan rasa percaya diri
dan motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam perawatan klien.
|
5.
Pelaksanaan
Tgl/
Pukul
|
No.
DP
|
Pelaksanaan
tindakan
|
5
Maret 2002
10.30
WIB
|
1.
|
a.
Menjelaskan kepada ibu bahwa sekret dapat dikeluarkan
dengan batuk, tetapi bila sekret kental akan mempersulit pengeluaran sekret.
Oleh karena itu sekret perlu diencerkan dengan minum lebih banyak dan hangat,
minum obat sesuai dosis dan tepat waktu.
b.
Menganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang
lebih banyak kepada anak dan yang hangat.
c.
Mengajarkan kepada ibu dan klien cara batuk efektif
yaitu menghirup nafas dalam 2 kali kemudian dibatukkan dengan keras sampai
riak keluar.
d.
Memberikan penjelasan tentang pengobatan (ECD) dan
perawatan klien dirumah.
e.
Menganjurkan kepada ibu untuk mengulang kembali
penjelasan dari petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.
|
5
Maret 2002
11.30
WIB
|
2.
|
a.
Memberikan penjelasan tentang faktor alergen yang
seharusnya dihindari oleh anak.
b.
Berdiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang
dapat dilakukan untuk menghindari alergen yaitu:
-
Membersihkan rumah.
-
Tidak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen.
-
Mengganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen
dengan makanan yang lain.
-
Memotivasi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang
menjadi sumber alergen.
c.
Memberikan pujian dan dorongan terhadap rencana
tindakan keluarga yang positif.
|
6.
Evaluasi
No.
|
S
O A P
|
|
1.
|
S:
O:
A:
P:
|
Ibu mengungkapkan dapat memahami
penjelasan yang diberikan oleh petugas tentang tindakan yang mungkin
dilakukan untuk memudahkan pengeluaran riak.
-
Ibu mampu menjelaskan kembali apa yang telah
dijelaskan petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.
-
Ibu tampak menganggukkan kepala saat dijelaskan oleh
petugas.
-
Batuk (+), Wheezing +/+, ronchi +/+.
Masalah belum teratasi.
Ibu mengerti tentang penjelasan
tentang tindakan untuk membantu pengeluaran sekret.
Kontrol 3 minggu lagi.
|
2.
|
S:
O:
A:
P:
|
Ibu mengungkapkan sudah mengerti
penjelasan tentang faktor yang menjadi penyebab batukbatuk dan sesak pada
anaknya dan cara untuk menghindarinya.
Ibu dapat menjelaskan kembali
tentang alergen dan usaha untuk menghindarinya.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan,
kontrol dihentikan.
|
0 comments
Post a Comment