CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS
Edited By Muhammad Imron, S.Kep
1.
PENGKAJIAN
I.
BIODATA.
A.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn.
H
Umur : 21
th.
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan : Mahasiswa Fakultas Tehnik Unlam Banjarbaru.
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia.
Status perkawinan : Belum
kawin
Alamat : Jl. Sanggiringan No 24 Ratu Elok
Banjarbaru.
Tgl masuk RS / Pusk : 2
– 10 - 2001
Tgl pengkajian :
2 – 10 - 2001
Nomor register : 1206
/ Unlam
Dignosa medis : Gastritis
B.
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB.
Nama : Ny.
I
Umur : 48
th.
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam.
Alamat : Jl. Sanggiringan No 24 Ratu Elok
Banjarbaru.
II.
RIWAYAT PENYAKIT.
A.
Keluhan utama.
Nyeri pada daerah epigastrium, disertai mual dan
muntah.
B.
Riwayat penyakit sekarang.
Rasa nyeri pada epigastrium
dirasakan pasien sejak tanggal 1 – 10 – 2001 setelah pasien makan bakso pada
jam 12.30. rasa nyeri menusuk terus dirasakan pasien sampai pagi hari disertai
rasa mual dan mau muntah. Menurut pasien pada malam senin dan pagi senin ia
tidak sempat makan , karena sibuk membuat laporan hingga ia lupa makan. Rasa
nyeri akan bertambah parah bila pasien
ada mengkonsumsi makanan seperti roti dan akan rasa nyaman kembali bila diberi minum air
putih hangat dan sambil berbaring. Oleh teman px ia diberi Promag pada malam
hari jam 20.00, tetapi tidak ada perubahan.pada jam 23.00 malam pasien muntah 1
x dan rasa nyeri malah menjalar kepinggang, oleh teman px ia diberi obat
CTM agar px dapat beristirahat. Ahhirnya
pada hari selasa tgl 2-10-2001 px berobat ke PKM Sei Besar.
C. Riwayat penyakit terdahulu.
Sebelumnya pasien belum pernah menderita nyei
epigastrium seperti sekarang, hanya
sakit perut biasa saja. Tidak pernah / tidak ada riwayat menderita penyakit
kronis atau pun menular
III.
PEMERIKSAAN FISIK.
A.
Keadaan umum.
Kesadaran :
Komposmentis
Vital sign · TD : 110 / 80 mmhg · Temp :
37,7° C.
· Nadi : 80 x / mt ·
Resp :
28 x / mt
B.
Kulit.
·
Lesi (-). WKK (-), Tanda
peradangan (-).
·
Turgor kulit baik, cepat kembali < 1 detik.
·
Kelembaban kulit tampak kering.
·
Gejala Cyanosis (-).
C.
Kepala.
·
Warna rambut hitam pekat, distribusi merata.
·
Kotoran kulit kepala / ketombe (-).
·
Bentuk simetris, tidak terdapat adanya benjolan.
D.
Penglihatan.
·
Gerakan bola simetris, konjungtiva & membran mukosa pucat.
·
Refleks terhadap cahaya (+).
·
Tidak ada gangguan penglihatan ( Visus ).
E.
Penciuman &
Hidung.
·
Bentuk hidung simetris.
·
Pernafasan cuping hidung (+).
·
Penciuman berfungsi baik, dapat membedakan aroma / bau.
F. Pendengaran &
Telinga.
·
Bentuk telinga simetris dextra dan sinistra.
·
Tidak terdapat adanya sekret.
·
Pendengaran berfungsi baik, dapat bereaksi bila dipanggil.
G. Mulut.
·
Mukosa bibir kering, lidah merah muda/
·
Gusi berwarna merah muda.
·
Jumlah gigi lengkap, tidak terdapat adanya lubang, karang gigi / plak
(-).
H. Leher.
·
Pulsasi vena jugularis (+) teraba kuat.
·
Tekanan vena jugularis (-).
·
Tidak ada pembatasan gerak leher.
I.
Dada / Pernafasan /
Sirkulasi.
·
Bentuk simetris, Retraksi dinding dada (+).
·
Fremitus vokal dextra & sinistra simetris.
·
Bj 1 dan Bj 2 tunggal, tidak trdengar adanya bunyi nafas tambahan.
J.
Abdomen.
·
Bentuk simetris, kembung (-).
·
Nyeri tekan daerah hipogastrik kiri, tidak teraba pembesaran hati.
·
Bunyi timpany (+). Kembung (-).
·
Peningkatan bising usus (+).
K.
Sistem reproduksi.
·
Jenis kelamin perempuan, Merarche usia 13 th.
·
Pola menstruasi 1 bulan sekali dengan lama 5 – 7 hari.
·
Disminorhoe selama menstruasi (-).
L.
Ekstremitas atas &
bawah.
·
Akral hangat, bentuk tangan simetris dextra dan sinistra, jumlah jari
lengkap. Tidak ada pembatasan gerak ekstremitas atas.
·
Bentuk kaki simetris, tidak terdapat gejala / tanda oedema. Jumlah jari
lengkap. Tidak ada pembatasan gerak ekstremitas bawah.
IV.
KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS,
SOSIAL & SPIRITUAL.
A.
Aktivitas &
Istirahat.
·
Aktivitas sehari-hari sebagai mahasiswa Fakultas Tehnik Unlam
Banjarbaru semester 5.
·
Istirahat siang jarang dilakukan karena kesibukan kuliah.
·
Istirahat malam sekitar 6 jam.
B.
Personal hygiene.
·
Pola mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 x sehari.
·
Sumber air bersih dari PDAM
·
Ganti baju 2 x sehari.
C.
Nutrisi.
·
Pola makan 3 x sehari, menu
bervariasi, terdiri dari lauk dan pauk.
·
Kadang-kadang sore hari px suka jajan bakso.
·
Minum air putih antara 6 – 7 gelas perhari.
·
Suka minum air the & kopi terutama kalau sedang belajar malam hari.
D.
Eliminasi.
·
Pola BAB 1 x sehari, biasanya pada pagi hari.
·
Pola BAK 5 – 6 x sehari.
·
Tidak pernah ada keluhan / gangguan dalam pola eliminasi.
E.
Sexualitas.
·
Pasien belum menikah.
F.
Psikososial.
·
Saat mulai terjadi keluhan pasien selalu ditemani oleh teman-teman
kostnya dan sangat berpartisipasi terhadap keadaan pasien.
·
Pasien tampak cemas terhadap penyakitnya.
G.
Spiritual.
·
Pasien beragama Islam.
·
Pasien percaya bahwa penyakitnya dapat disembuhkan setelah berobat ke
PKM atas izin dari Tuhan YME.
V.
PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN
PENGOBATAN.
A.
Laboratorium.
NO
|
HARI & TANGGAL
|
JENIS PEMERIKSAAN
|
KATEGORI NORMAL
|
HASIL PEMERIKSAAN
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
·
Rontgen
Hasil :……………………..
B.
EKG.
Hasil :…………………….
C.
Pemeriksaan lain ( EEG, USG,
CT Scan, dll ).
E. Pengobatan :
·
Antasida tab 3 x 1 tab.
·
B 6 tab 3 x 1
tab
·
B Comp 3 x 1 tab.
·
Paracetamol 3 x 1 tab.
v ANALISA DATA
Data subyektif &
Obyektif
|
etiologi
|
Masalah
|
Data Subyektif :
~
Pasien mengatakan adanya rasa mual, muntah 1 x dan tidak ada nafsu
makan.
Data Obyektif :
~
Peristaltik usus meningkat.
~
Keadaan umum pasien tampak lemah
Data Subyektif :
~
Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan karena rasa mual.
Data Obyektif :
~
Kelembaban kulit tampak kering, mukosa bibir tampak kering. K/ U
lemah.
~
Konjungtiva & membran mukosa pucat
Data Subyektif :
~
Pasien mengatakan kekhawatirannya terhadap penyakitnya.
Data Obyektif :
~
Raut muka pasien terlihat cemas dan gelisah.
|
Iritasi mukosa gaster
Intake yang tidak adekuat.
Kurang pengetahuan tentang
penyakitnya
|
Nyeri
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
Cemas.
|
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
|
Hari & tanggal
|
Diagnosa
keperawatan
|
Perencanaan
|
Implementasi
|
||
Tujuan
|
Tindakan
|
Rasionalisasi
|
||||
1
2
3
|
Selasa
2-10-01
Selasa
2-10-01
Selasa
2-10-01
|
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
iritasi mukosa gaster karena peningkatan asam lambung, ditandai dengan :
~
Pasien mengatakan rasa mual & muntah 1 x.
~
Peningkatan peristaltik usus.
~
K/U pasien tampak lemah.
Nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat, ditandai dengan :
~
Pasien menyatakan tidak ada nafsu makan karena rasa mual,
~
Mukosa bibir dan kelembaban kulit kering.
Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan pasien
tentang penyakitnya, ditandai dengan :
~
Raut muka tegang
~
Pasien gelisah dan sering menanyakan tentang pennyakitnya.
|
Jangka pendek
Pasien menyatakan rasa nyeri berkurang / hilang.
Jangka panjang
Tidak terjadi iritasi berulang
Jangka pendek
Rasa mual dapat teratasi
Jangka panjang
Pasien mampu menunjukan BB stabil & bebas
tanda malnutrisi
Jangka pendek
Pasien dapat mendiskusikan permasalahan yang
dihadapinya.
Jangka panjang
Pasien dapat memecahkan masalah dengan menggunakan
sumber yang efektif.
|
1.
Puasakan pasien pada 6 jam pertama
2.
Identifikasi dan batasi makanan yang dapat
menimbulkan ketidaknyamanan
3. Berikan makanan sedikit
tetapi sering sesuai indikasi untuk pasien.
4. Berikan informasi kepada
pasien tentang therapy yang diberikan. Indikasi dari antasida.
1.
Anjurkan istirahat sebelum makan..
2.
Dorong tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase sakit akut.
3.
Dorong pasien untuk menyatakan perasaan terhadap masalah tentang
makan.
1. observasi respon
fisiologis, misalnya takipnoe, palpitasi, pusing.
2. Catat petunjuk perilaku
seperti gelisah, mudah marah, tersinggung
3. Ciptakan hubungan saling
percaya
4. Bimbing tehnik relaksasi
latihan nafas dalam.
|
1.
Mengurangi imflamasi pada mukosa usus.
2. Makanan khusus yang
menyebabkan distres bermacam-macam antar individu.
3. Makanan mempunyai efek
penetralisir asam, juga menghancurkan kandungan gaster, makan sedikit dapat
mencegah distensi dan haluaran gastrin
4. Therapi jenis antasida
dapat menurunkan keasaman gaster dengan absobsi atau dengan menetralisir.
1. Menenangkan peristaltik
dan meningkatkan energi untuk makan.
2. Menurunkan kebutuhan
metabolik untuk mencegah penurunan kalori & simpanan energi.
3. Keragu-raguan untuk makan
mungkin diakibatkan oleh takut makan akan menyebabkan eksaserbasi gejala.
1. Dapat menjadi indikasi
derajat ancietas yang dialami pasien.
2. Indikator derajat
ancietas.
3. Membuat hubungan
terapiutik, membantu klien menerima perasaan dan menurunkan ancietas yang
tidak perlu tentang ketidaktahuan.
4. Cara relaksasi dapat
membantu menurunkan takut dan ancietas.
|
1.
Memberitahukan kepada pasien untuk melakukan persiapan puasa pada 6
jam pertama.
2. Mengidentifikasi dan membatasi makanan yang dapat
menimbulkan ketidak nyamanan.
3. Menganjurkan untuk makan
sedikit tapi sering sesuai indikasi.
4. HE kepada pasien mengenai
therafi yang diberikan dan indikasi dari pemberian obat - obatan .
1.
Menyaran untuk istirahat sebelum makan.
2. Menyarankan tirah baring
dan membatasi gerak selama fase akut.
3. Memberi penjelasan tentang
pentingnya makanan sehingga tidak terjadi keragu – raguan terhadap makanan
yang dapat menyebabkan eksaserbarsi gejala.
1. Memantau respon fisiologis
untuk mengindari terjadi masalah.
2. Membuat catatan perilaku
seperti gelisah, mudah marah danmmudah tersinggung.
3. Menciptakan hubungan
saling percaya dengan sering melakukan komunikasi yang terafiutik.
4. Membantu pasien melakukan
latihan nafas dalam.
|
v CATATAN
PERKEMBANGAN.
No
|
Hari / tanggal
|
No Dxn
|
Perkembangan
|
paraf
|
1.
2.
3.
|
Senin.
8-10-2001
Senin.
8-10-2001
Senin.
8-10-2001
|
No 1
No 2
No 3
|
S :
Pasien mengatakan rasa nyeri
pada ulu hati tidak terasa lagi.
O : Pasien mampu beraktifitas seperti biasa
tanpa ada keluhan lagi.
A : Tidak terjadi iritasi berlanjut.
P : HE pasien untuk mencegah
berulangnya penyakit.
S :
Pasien mengatakan rasa mual sudah tidak terasa lagi.
O : BB
dalam keadaan stabil yaitu 45 kg.
A :
Masalah teratasi.
P :
Pertahankan keadaan umum.
S :
Pasien menyatakan pemahamannya tentang penyakit gastritis dan
pencegahannya.
O :
Pasien mampu mendiskusikan kembali tentang gastritis.
A :
Masalah dapat teratasi.
|
0 comments
Post a Comment