LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
Edited By. Muhammad Imron,S.Kep,Ns
A. Pengertian
Hipertensi adalah nilai tekanan darah yang naik dan melebihi
batas normal, dimana tekanan diastole ( tekanan yang terjadi pada saat
pengisianjantung pada relaksasi vebtrikel ) lebih dari 90 mmHg dan tekanan systole
( tekanan aorta ) lebih dari 146 mmHg.
Hipertensi merupakan suatu tanda atau penyakit yang dapat
memproyeksikan penyakit jantung dan ginjal, yang mengakibatkan peningkatan
tekanan darahyang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke ( untuk
otak ), penyakit jantung koroner ( untuk pembuluh darah jantung ), dan left
ventrikel hipertrophy ( untuk otot jantung ) dengan target oargan yang di otak
yang berupa stroke. Hipertensi merupakan penyebab utama stroke yang membawa
kematian yang tinggi :
Berdasarkan
keparahannya ada 4 jenis hipertensi, yaitu
:
- Hipertansi ringan, jika tekanan diastole 90 – 104 mmHg.
- Hipertensi sedanga, tekanan diastole 104 – 114 mmHg.
- Hipertensi berat, tekanan diastole melebihi 115 mmHg.
- Hipertensi yang sangat berat ( hipertensi maliagnant ), jika disertai dengan perubahan fungsi susunan saraf pusat.
B. Etiologi
Secara umum hipertensi disebabkan oleh makanan dengan kadar
garam tinggi dan daging. Untuk hipertensi pada anak umumnya disebabkan oleh
penyakit ginjal (hipertensi sekunder). Sekitar 80 % untuk hipertensi akut
disebabkan Glomerulunefritis akut, lupus etit metorus sisterik portura,
henicksconlein dll. Untuk hipertensi kronik disebabkan oleh glomerulus nefritis
kronis, Urupati Abstrutif, penyempitan pembuluh darah ginjal.
Selai itu ada beberapa faktor resiko terhadap terjadinya
hipertensi faktor tersebut ada yang dapat dikontroldan ada yang tidak dapat
dikontrol. Faktor resiko yang dapat dikontrol ( modificable ) adalah faktor
lingkungan meliputi nutrisi, kebiasaan gaya hidup, stress personal, da
pekerjaan. Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat dikontrol ( anmodificable )
meliputi riwayat keluarga, sex ( qender ), usia, icterik.
C. Patofisiologi
Tekanan dapat diketahui oleh jantung dan tekanan perifer akan
mempengaruhi jantung pada tahap awal hipertensi curah jantung meningkat serta
perifer normal, keadaan ini disebabkan oleh karena peningkatan tonus simpatis
kemudian curah jantung kembali normal selanjutnya tahap perifer meningkat
adanya akibat terjadinya refleks regulasi.
Berbagai hal seperti faktor genetik, aktivitas saraf
simpatis, faktor himodinamika, imetabolisme natrium dalam renin ginjal,
gangguan mekanisme, pompa natrium dan faktor renin angiotensio aldosteron
dibutuhkan mempunyai kaitan dengan peningkatan tekanan darah pada hipertensi
khususnya hipertensi esensial. Pengaruh masukan garam terhadap timbulnya
hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma. Curah jantung dan tekanan
darah, dalam hal ini akan diikuti oleh peningkatan sistem renin berperan dalam
hal proses operasi yang mempunyai efek vasokontriksi.
D. Manifestasi Klinis
Peninggian tekanan darah kadang – kadang merupakan satu –
satunya gejala. Bila demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi
pada ginjal, mata, otak, atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah
sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat ditengkuk,
sukar tidur, mata berkunang – kunang dan pusing.
E. Penatalaksanaan Medis
Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan
risiko penyakit kardiovaskuler dan mortalitas serta mordibitas yang berkaitan.
Tujuan terapi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan sistolik dibawah 140
mmHg dan tekanan diastolik dibawah 90 mmHg, dan mengontrol faktor resiko. Hal
ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja atau dengan obat
antihipertensi.
Adapun obat yang digunakan sebagai pemula untuk menurunkan
tekanan darah :
1. Kalmetason.
2. Antasida.
3. Captopril.
Modifikasi gaya hidup cukup efektif
dapat menurunkan resiko kardiovaskuler dengan biaya sedikit dan resiko minimal,
tatalaksanaan ini tetap dianjurkan meski harus disertai obat anti hipertensi
karena dapat menurunkan jumlah dan dosis obat.
F. Pemeriksaan Diagnostik
J Pemeriksaan laboraturium.
J Pemeriksaan TD lengkap
J Foto rongens
J EKG
G. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
1. Resiko tinggi penurunan cardiac output
Intervensi :
J Monitor TTv terutama tekanan darah.
J Batasi aktivitas, anjurkan klien istiraha
total.
J Monitor irama dan frekuensi jantung.
J Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh b.d anoreksia.
Intervensi :
J Kaji kemungkinan penyebab.
J Berikan penjelasan tentang arti pentingnya
nutrisi / makan bagi tubuh.
J Anjurkan klien makan – makanan yang masih
hangat.
J Anjurkan klien makan dengan porsi yang
kecil tapi sering.
3. Perubahan rasa nyaman : nyeri b.d
peningkatan tekanan intra kranial.
Intervensi :
J Kaji kemungkinan penyebab.
J Ajarkan teknik relaksasi.
J Kaji karakteristik nyeri.
4. Gangguan mobilisasi fisik tubuh : keterbatasan
aktivitas b.d kelemahan fisik.
Intervensi :
J Kaji kemungkinan penyebab.
J Monitor TTV.
J Bantu klien dalam aktivitas perawatan diri
sesuai dengan indikasi dan selingi periode aktivitas dengan periode aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Jual. 1999. Buku Saku
Diagnosa Keperawatan Edisi ke 8. Jakarta : EGC.
Doengus, Marilynn E. 1999. Rencana
Asuhan Keperawatan Edisi ke 3. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita
Selekta Kedokteran Edisi ke 3. FKUI : Media Aesculapius.
Yahman, Sudarsono Abce. 2003. Standar
Asuhan Keperawatan. Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.
0 comments
Post a Comment