Tuesday 18 August 2015

ASUHAN KEPERAWATAN RETENSIO URIN

CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI BAK
PADA PASIEN DENGAN RETENSIO URIN
Edited By.Muhammad Imron, S.Kep,Ns




PENGKAJIAN

I.                    BIODATA
A.     IDENTITAS PASIEN
Nama                     :      Tn, S
Umur                       :     65 th
Jenis kelamin         :       Laki – laki
Pendidkan              :       PGA
Pekerjaan               :       Pensiunan PNS
Agama                   :       Islam
Suku / Bangsa        :       Banjar / Indonesia
Status perkawinan  :       Kawin
Alamat                   :       Jl, SMP 1 ujung. NO 05  Banjarbaru
Tgl masuk RS        :       6 – 2 – 2001
Tgl pengkajian       :       6 – 2 – 2001
Diagnosa medis     :       Obs, Retensio Urien

B.     IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama                     :       Tn, I
Umur                     :       35 th
Jenis kelamin         :       laki – laki
Pendidkan              :       STM
Pekerjaan               :       Dagang
Agama                   :       Islam
Hubungan dg pasien:     Anak pasien


II.                 RIWAYAT PENYAKIT
A.     Keluhan utama
Tidak bisa buang air kecil, nyeri daerah supra pubis

B.     Riwayat penyakit sekarang.
Pasien masuk RS tgl 6-2-2001 jam 7,45 WITA, dengan keluhan tidak bisa BAK sejak tadi malam. Pasien mengatakan bahwa sejak tadi malam mulai habis salat isya ( ± jam 20,00 ) pasien tidak bisa BAK, tengah malam tidak bisa tidur karena merasakan mau BAK tetapi tidak bisa. Kemudian pada pagi ± jam 06,00 nyeri hebat pada daerah pubis dan gelisah, kemudian oleh keluarga langsung dibawa ke RS.

C.     Riwayat penyakit terdahulu
Pasien menyatakan bahwa sebelumnya ± 1 bln yang lalu pernah mengalami BAK rasa nyeri, tetapi pasien mengatasinya dengan meminum obat ramuan dari Cina  atas anjuran  temannya. Setelah itu keluhan berkurang dan.  Pasien juga mengatakan pernah mengalami hipertensi dengan keluhan agak pusing dan rasa tegang di daerah leher belakang, itu terjadi ± 1 th yang lalu & pasien mengatasinya dengan berobat ke puskesmas.


III        PEMERIKSAAN FISIK

A.     Keadaan umum.
Kesadaran komposmentis, muka tampak pucat dan strees.
TD 150 / 100 mmhg,                     temp 36,5° C.                           Pols 100 x / mt  Resp 24 x / mt                                                         TB  155 cm                           BB    70 kg

B.     Kulit.
Tidak terdapat lesi dan tanda cyanosis, turgor kulit baik, dicubit cepat kembali < 2 dtk, tidak terdapat penyakit kulit.
           
C.     Kepala
Bentuk simetris, tidak terdapat benjolan, kulit kepala bersih, tidak terdapat ketombe, rambut beruban, distribusi merata.

D.     Penglihatan
Pasien menggunakan alat bantu kacamata baca plus 150, bentuk mata D & S simetris, gerakan bola mata simetris. Palpebra merah muda, sclera putih, konjungtiva merah muda, kornea jernih. Pupil bereaksi terhadap cahaya.

E.      Pendengaran dan telinga.
Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, dapat merespon pendengaran dengan baik, daun telinga simetris, liang telinga kemerahan, tidak terdapat serumen, membran tympani utuh, tidak terdapat cairan.

F.      Penciuman dan hidung.
Lubang hidung simetris, tidak terdapat pembengkakan, selaput membran kemerahan, tidak ada benjolan pada konka nasal. Fungsi penciuman baik dapat membedakan bau.

G.     Mulut.
Bibir simetris, mucosa merah, lidah merah, dapat membedakan rasa, tidak ada gangguan mengunyah. Tidak ada pembengkakan pada tonsil, jumlah gigi, geraham ada tambalan, terlihat adanya karang gigi, warna bagian dalam coklat kehitaman.

H.     Leher
Dapat melakukan gerakan memutar dengan bebas, tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada peningkatan  JVG.

I.        Dada / Pernafasan / Sirkulasi.
Bentuk D & S simetris, nafas kadang dalam dan cepat, tidak terdengar bunyi nafas tambahan, BJ 1 & 2 terdengar dengan jelas.

J.       Abdomen.
Bentuk simetris, ada nyeri tekan daerah suprapubis, tampak distensi abdomen, tidak teraba pembesaran limfe dan hati.

K.     Sistem refroduksi
Menurut pasien tidak ada keluhan pada organ genetalianya, fungsi terganggu dengan tidak bisa BAK.


IV.       KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL
           
A.     Aktifitas dan Istirahat.
Aktifitas sehari – hari  dirumah saja karena sudah pensiun, tidur siang 1 – 2 jam dan tidur malam 6 – 7 jam, tadi malam tidur pasien  terganggu dengan keadaan seperti ini.

B.     Personal Hyigiene.
Mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 x sehari atau sehabis makan , Pada saat pengkajian pasien belum mandi pagi hanya cuci muka dan juga belum gosok gigi.

C.     Nutrisi.
Makan 2 x sehari, menu bervariasi, tidak ada pantangan dalam makanan. Pasien suka  makan sayur, minum rata-rata 6 – 8 gelas belimbing sehari, suka minum kopi terutama pada pada pagi hari.

D.     Eliminasi.
Pola BAB 1 x sehari biasanya pada pagi hari, tidak ada keluhan saat BAB.
Pola BAK 5 – 7 x sehari, sering terlihat berwarna keruh, kadang terasa nyeri dan sedikit mengejan.

E.      Sexualitas.
Punya isteri 2 orang, salah satunya sudah meninggal 15 th yang lalu, jumlah anak 4 orang.

F.      Psikososial.
Pasien terlihat strees tentang masalah yang dihadapi saat ini, namun menunjukan sikap baik dan kooperatif terhadap perawat dalam melakukan tindakan.

G.     Spiritual.
Tampak sabar walaupun sedikit tampak stres, dan sering terdengar pasien beristigfar.


V.                 PEMERIKSAAN PENUNJANG.
A.     Laboratorium                :    Belum
B.     Rontgen                         :    Belum
C.     EKG                              :    Belum
D.     Pemeriksaan lain           :    Belum
E.      Pengobatan                    :
¨       Therapi konservatif   … Kateterisasi
¨       Pengobatan simptomatik
-          Asam mefenamat 500 mg  3 x 1 tab
-          Amoxicillin          500 mg  3 x 1 tab
                                               







ANALISA DATA





DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF
ETIOLOGI
MASALAH

Data Subyektif
·         Pasien mengeluh rasa nyeri pada blast.

·            Pasien mengeluh badan terasa lemah karena tidak dapat tidur tadi malam karena rasa nyeri.


Data obyektif
·         Tampak distensi abdomen.

·            Pasien tampak gelisah.



Dilatasi kandung kemih.

Gangguan rasa nyaman nyeri. 









NO
Hari
Tanggal
Jam

DIAGNOSA KEPERAWATAN

PERENCANAAN

IMPLEMENTASI

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONALISASI
1.
Selasa
6-2- 2001
10,00 WITA
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan dilatasi kandung kemih
Rasa nyaman pasien terpenuhi
-   Kompres hangat di daerah suprapubis.







-  beri penjelasan tentang penyebab








-  Kolaborasi dengan tim  medis

-   Dengan mengompres hangat didaerah suprapubis dapat terjadi relaksasi dari, spinkter mambuka jalan untuk keluarnya urien dari vesika urinaria

- Dengan kateterisasi urien  yang ada di vesika urinaria akan keluar melaui saluran kateter & ruftur vesika urinari terhindari.



-  Pemberian antibiotika untuk mencegah terjadinya infeksi & pemberian analgetik mengurangi rasa nyeri.



-  Memberikan kompres hangat di daerah
 supra pubis.






-   Memasang dower kateterisasi.








-   Memberikan therapy  oral :
    Asam mefenamat      500 mg 3 x 1 tab
    Amoxicillin             500 mg 3 x 1 tab
 



CATATAN  PERKEMBANGAN


NO
Hari / tanggal
No Dxn
Perkembangan
TTD

1.


Rabu
7 – 2 – 2001

No 1

S : Rasa nyeri daerah supra pubis    berkurang

O : Urien keluar  melalui kateter sebanyak 500 cc.

A  :    Masalah dapat teratasi

P   :   Lakukan perawatan kateter untuk mencegah infeksi berlanjut.      












Faulina R.A.R





                

0 comments

Post a Comment