Tuesday 25 August 2015

ASUHAN KEPERAWATAN BRONKITIS

CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN
BRONKITIS
Edited By.Muhammad Imron,S.Kep,Ns



1.    Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 maret 2002 pukul 10.00 WIB di Poli Alergi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
a.    Biodata
Nama                                  : An. S
Tempat tanggal lahir           : Surabaya, 10 Maret 1991
Usia                                    : 11 tahun (anak pertama)
Jenis kelamin                      : Laki-laki.
Nama ayah/ ibu                  : Tn. B/ Ny. D
Pendidikan ayah/ ibu          : SMA/ SMA
Agama                                : Islam
Suku bangsa                       : Jawa/ Indonesia
Alamat                                : Surabaya
No. DMK                           : 02235
Sumber informasi               : Ibu dan anak
Diagnosa medis                  : Bronkhitis alergika.

b.    Keluhan utama
Ibu mengungkapkan An. S sejak makan semangka batuk terus menerus selama 2 hari, bila untuk lari anak merasa sesak.

c.    Riwayat penyakit sekarang
2 hari sebelum kunjungan ke poli alergi, klien makan semangka. + ½ jam setelah klien makan semangka klien batuk-batuk, diserta dengan riak dan rasa sesak. Sesak bertambah berat saat anak lari-lari. Kemudian oleh ibu anak dibawa ke Poli Alergi RSUD Dr. Soetomo surabaya.

d.   Riwayat penyakit dahulu
Klien menderita alergi sejak usia 10 bulan dengan keluhan batuk disertai dengan sesak kemudian berobat dan sembuh. Pada usia anak 2 tahun kambuh lagi kemudian klien periksa dan rutin kontrol selama + ½ tahun. Pada usia 10 tahun kambuh lagi setelah memakan buah melon. Klien bisa memenuhi kebutuhan tidurnya, ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dikonsumsi anakanya terutama buah-buahan yang dapat menyebabkan alergi.

e.    Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengungkapkan bahwa ayah klien alergi terhadap debu rumah dan buah kelengkeng, tetapi didalam anggota keluarga tidak ada yang menderita asma.

f.     Riwayat kehamilan dan persalinan
Klien lahir dengan berat badan lahir 3100 gram, lahir langsung menangis, menurut ibu klien selama hamil ibu periksa ke bisan praktek. Klien minum ASI sampai usia 6 bulan, PASI dan bubur susu diberikan sampai anak berusia 5 tahun. Susu yang diberikan adalah Lactogen.

g.    Riwayat imunisasi
Klien telah mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap yaitu: BCG, Polio, DPT, Campak dan hepatitis.

h.    Riwayat nutrisi
Ibu mengungkapkan An. S diberikan ASI sampai usia 6 bulan, PASI dimulai pada saat usia anak mencapai 4 bulan, makanan tambahan berupa bubur susu diberikan pada saat anak berusia 4 bulan. Pada saat pengkajian BB 34 Kg, TB 140 cm. Ibu mengungkapkan anak sulit makan selam sakit ini, makanan yang disajikan tidak pernah dihabiskan.

i.      Riwayat tumbuh kembang
Pada saat ini anak memasuki masa Industri Vs Inferior. Pada saat ini bersekolah di SD kelas 5. Selama sekolah ini klien tidak pernah tinggal kelas, anak sering menghias kamarnya.

j.      Data Psikososial
Ibu mengungkapkan bertempat tinggal di daerah yang penduduknya padat. Pendapatan keluarga + 750.000,-/ bulan.

k.    Pemeriksaan fisik
1)   Keadaan umum
Anak duduk di meja pemeriksaan kesadaran compomentis, anak tampak batuk-batuk, tampak agak sesak, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92 x/mnt, suhu 37OC, pernafasan 26 x/mnt teratur.
2)   Kepala dan leher
Kepala berbentuk simetris, rambut bersih, hitam dan penyebarannya merata, terpotong pendek.
Mata tidak ada anemi, ikterus tidak ada.
Telinga tidak ada serumen.
Hidung tidak terdapat pernafasan cuping hidung.
Mulut bersih, tidak terdapat karies gigi.
Leher tidak terdapat pembesaran kelenjar, klien mampu menelan tanpa terasa sakit/ nyeri, tidak ada kaku kuduk.
3)   Dada dan thoraks
Pergerakan dada simetris, Wheezing +/+, Ronchi +/+, retraksi otot bantu pernafasan ringan. Pemeriksaan jantung, ictus cordis terletak di midclavicula sinistra ICS 4-5, S1S2 tunggal tidak ada bising/ murmur.
4)   Abdomen
Bentuk supel, tidak ada meteorismus, bising usus + normal 5 x/ mnt, tidak ada nyeri tekan, hepar dan limpa tidak teraba.
5)   Ekstrimitas
Tidak ada kelainan dalam segi bentuk, uji kekuatan otot adalah 5 untuk masing-masing ekstrimitas. Klien mampu menggerakkan ekstrimitas sesuai dengan arah gerak sendi.

l.      Pemeriksaan penunjang medis
DL:
Hb 12,2 gr %, LED 41/ 70, leukosit 9000, diff. Count -/ -/ 3/ 56 / 40/ 1
Pemeriksaan alergi:
House dust 10,3 mm, coklat 12,7 mm, udang 12,5 mm, histamin 30,8 mm.
Foto thoraks:
Tidak didapatkan kelainan, sinus phrenicostalis tajam.



2.    Analisa data
Data
Etiologi
Masalah
S:


O:
Ibu mengungkapkan anak batuk disertai riak dengan sesak sejak 2 hari yang lalu.
-   Wheezing +/+.
-   Rhonci +/+.
-   RR 26 x/mnt, teratur.
-   Retraksi intercosta ringan.
-   Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur.
Alergen

Aktivasi Ig. E

Pengeluaran histamin

Organ target (saluran pernafasan)

Edema mukosa

Peningkatan produksi mukus
Bersihan jalan nafas
S:






O:
-   Ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi.
-   Klien menderita alergi sejak 10 bulan dan kambuh kembali pada usia 2 dan 10 tahun.
Klien batuk disertai sputum, agak sesak, RR 26 x/mnt.

Alergi

Membutuhkan pengetahuan orang tua dan kepatuhan anak untuk penghindaran alergen

Tidak patuh

Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen pengobatan 
Penatalaksanaan regimen tidak efektif
3.    Diagnosa keperawatan
a.    Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret yang ditandai dengan Ibu mengungkapkan anak batuk disertai riak dengan sesak sejak 2 hari yang lalu, Wheezing +/+, Rhonci +/+, RR 26 x/mnt, teratur, Retraksi intercosta ringan.
b.    Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen pengobatan berhubungan dengan ketidakpatuhan yang ditandai dengan Ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi.


4.    Rencana tindakan
No.

Diagnosa keperawatan

Tujuan
Kriteria hasil
Rencana tindakan
Rasional
1.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret yang ditandai dengan Ibu mengungkapkan anak batuk disertai riak dengan sesak sejak 2 hari yang lalu, Wheezing +/+, Rhonci +/+, RR 26 x/mnt, teratur, Retraksi intercosta ringan.
Jalan nafas bersih dan patent setelah mendapat tindakan keperawatan.
-   Pada saat bernafas tidak menggunakan otot-otot bantu.
-   frekwensi nafas dalam batas normal 15-30 x/mnt.
-   suara nafas bronchovesikuler.
a.    Jelaskan pada klien dan keluarga beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses pengeluaran sekret.
b.    Anjurkan kepada klien dan keluarga agar memberikan minum lebih banyak  dan hangat kepada klien.

c.    Ajarkan pada keluarga fisioterapi nafas dan latihan batuk efektif

a.    Pengetahuan yang memadai memungkinkan keluarga dan klien kooperatif dalam tindakan perawatan.
b.    Peningkatan hidrasi cairan akan mengencerkan sekret sehingga sekret akan lebih mudah dikeluarkan.
c.    Fisoterapi nafas melepaskan sekret dari tempat perlekatan, postural drainase memudahkan pengaliran sekret, batuk efektif mengeluarkan sekret secara adekuat.


No.

Diagnosa keperawatan

Tujuan
Kriteria hasil
Rencana tindakan
Rasional

 



d.   Kolaborasi dalam pemberian ekspektoran.



e.    Observasi: Pernafasan (rate, pola, penggunaan otot bantu, irama, suara nafas, cyanosis), tekanan darah, nadi, dan suhu.


d.   Ekspektoran mengandung regimen yang berfungsi untuk mengencerkan sekret agar lebih mudah dikeluarkan.
e.    Tanda vital merupakan indikator yang dapat diukur untuk mengetahui kecukupan suplai oksigen, suplai oksigen yang cukup merupakan tanda jalan nafas sudah bebas dan patent.


No.

Diagnosa keperawatan

Tujuan
Kriteria hasil
Rencana tindakan
Rasional
2.

Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen pengobatan berhubungan dengan ketidakpatuhan yang ditandai dengan Ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi.

Orang tua menunjukkan keinginan untuk berperan aktif dalam penatalaksanaan pengobatan dan perawatan agar efektif setelah mendapat penjelasan dari petugas.
-   Orang tua mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya alergi.
-   Orang tua mengetahui cara dan tindakan yang dilakukan untuk menghindari kontak dengan alergen.
a.    Berikan penyuluhan pada keluarga tentang bahan-bahan terutama makanan yang menjadi bahan alergen bagi anak.
b.    Diskusikan dengan keluarga mengenai alternatif tindakan yang mungkin dilakukan untuk menghindari kontak dengan alergen.
c.    Berikan positif reinforcement pada orang tua dan anak jika kooperatif.
a.    Pengetahuan yang memadai memungkinkan klien dan keluarga koopertif terhadap tindakan perawatan.
b.    Alternatif cara yang dipilih oleh keluarga merupakan jalan keluar yang sesuai dengan keadaan keluarga.
c.    Positif reinforcement meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam perawatan klien.



5.    Pelaksanaan
Tgl/ Pukul
No. DP
Pelaksanaan tindakan
5 Maret 2002
10.30 WIB
1.
a.    Menjelaskan kepada ibu bahwa sekret dapat dikeluarkan dengan batuk, tetapi bila sekret kental akan mempersulit pengeluaran sekret. Oleh karena itu sekret perlu diencerkan dengan minum lebih banyak dan hangat, minum obat sesuai dosis dan tepat waktu.
b.    Menganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih banyak kepada anak dan yang hangat.
c.    Mengajarkan kepada ibu dan klien cara batuk efektif yaitu menghirup nafas dalam 2 kali kemudian dibatukkan dengan keras sampai riak keluar.
d.   Memberikan penjelasan tentang pengobatan (ECD) dan perawatan klien dirumah.
e.    Menganjurkan kepada ibu untuk mengulang kembali penjelasan dari petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.
5 Maret 2002
11.30 WIB
2.
a.    Memberikan penjelasan tentang faktor alergen yang seharusnya dihindari oleh anak.
b.    Berdiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari alergen yaitu:
-   Membersihkan rumah.
-   Tidak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen.
-   Mengganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen dengan makanan yang lain.
-   Memotivasi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber alergen.
c.    Memberikan pujian dan dorongan terhadap rencana tindakan keluarga yang positif.


6.    Evaluasi
No.
S O A P
1.
S:

O:



A:


P:
Ibu mengungkapkan dapat memahami penjelasan yang diberikan oleh petugas tentang tindakan yang mungkin dilakukan untuk memudahkan pengeluaran riak.
-   Ibu mampu menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.
-   Ibu tampak menganggukkan kepala saat dijelaskan oleh petugas.
-   Batuk (+), Wheezing +/+, ronchi +/+.
Masalah belum teratasi.
Ibu mengerti tentang penjelasan tentang tindakan untuk membantu pengeluaran sekret.
Kontrol 3 minggu lagi.
2.
S:

O:

A:
P:
Ibu mengungkapkan sudah mengerti penjelasan tentang faktor yang menjadi penyebab batukbatuk dan sesak pada anaknya dan cara untuk menghindarinya.
Ibu dapat menjelaskan kembali tentang alergen dan usaha untuk menghindarinya.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan, kontrol dihentikan.


0 comments

Post a Comment