CONTOH LAPORAN PENDAHULUAN
POLIP HIDUNG
Edited By.Muhammad Imron,S.Kep,Ns
Pengertian :
Polip hidung
adalah massa yang lunak, berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat dalam
rongga hidung.
Etiologi
Polip hidung
biasanya terbentuk sebagai akibat hipersensitifitas atau reaksi alergi pada
mukosa hidung. Peranan infeksi terhadap kejadian polip hidung belum diketahui
dengan pasti tetapi tidak ada keraguan bahwa infeksi dalam hidung atau sinus
paranasal serinkali ditemuakan bersamaan dengan adanya polip.
Polip biasanya
ditemukan pada orang dewasa dan jarang terjadai pada anak-anak . Polip mungkin
merupakan gejala dari kistik fibrosis (mucoviscidosis)
Patofisiologi
Polip berasal
dari pembengkakan mukosa hidung yang terdiri atas cairan interseluler dan
kemudian terdorong ke dalam rongga hidung dan gaya berat.
Polip dapat
timbul dari bagian mukosa hidung atau sinus paranasal dan seringkali bilateral.
Polip hiung paling sering berasal dari sinus maksila (antrum) dapat keluar
melalui ostium sinus maksilla dan masuk ke ronga hidung dan membesar di koana
dan nasopharing. Polip ini disebut polip koana.
Secara
makroskopik polip tershat sebagai massa yang lunak berwarna putih atau
keabu-abuan. Sedangkan secara mikroskopik tampak submukosa hipertropi dan
sembab. Sel tidak bertambah banyak dan terutama terdiri dari sel eosinofil,
limfosit dan sel plasma sedangkan letaknya berjauhan dipisahkan oleh cairan
interseluler. Pembuluh darah, syaraf dan kelenjar sangat sedikit dalam polip
dan dilapisi oleh epitel throrak berlapis semu.
Reaksi Alergi/Hipersensitivitas
Edema mukosa nasal
(Pembengkakan mukosa hidung)
Persisten
Polip Hidung
Ggn. Pola nafas
Gejala Klinik :
-
Sumbatan
hidung
-
Hiposmia
/ anosmia
-
Sinusitis,
nyeri kepala, rinorhea
-
Alergi;
berupa bersin-bersin dan iritasi
Pengobatan :
Polip yang masih
kecl dapat diobati dengan kortikosteroid (secara konservatif) baik lokal maupun
secara sistemik. Pada polip yang cukup besar dan persisten dilakukan tindakan
operatif berupa pengangkatan polip (polipectomy).
Dalam kejadian
polip berulang maka dilakukan etmoidectomy baik intranasal maupun ekstranasal.
Proses
Keperawatan
Pengkajian
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala :
|
Kelelahan,
kelemahan atau malaise umum
|
Tanda :
|
Penurunan
kekuatan, menunjukkan kelelahan
|
SIRKULASI
Gejala
|
Lelah, pucat
atau tidak ada tanda sama sekali
|
Tanda
|
Takikardia,
disritmia.
Pucat (anemia),
diaforesis, keringat malam.
|
INTEGRITAS EGO
Gejala
|
Masalah
finansial : biaya rumah sakit, pengobatan .
|
Tanda
|
Berbagai
perilaku, misalnya marah, menarik diri, pasif
|
MAKANAN/CAIRAN
Gejala
|
Anoreksia/kehilangan
nafsu makan
Adanya
penurunan berat badan sebanyak 10% atau lebih dari berat badan dalam 6 bulan
sebelumnya dengan tanpa upaya diet.
|
Tanda
|
-
|
NYERI/KENYAMANAN
Gejala
|
Nyeri
tekan/nyeri pada daerah hidung
|
Tanda
|
Fokus pada diri
sendiri, perilaku berhati-hati.
|
PERNAPASAN
Gejala
|
Dispnea
|
Tanda
|
Dispnea,
takikardia
Pernafasan
mulut
Tanda distres
pernapasan, sianosis.(bila obstruksi total)
Terdapat
pembesaran polip
|
1. Rencana Keperawatan
PRIORITAS
KEPERAWATAN
1.
Memberikan
dukungan fisik dan psikologi selama tes
diagnostik dan program pengobatan.
2.
Mencegah
komplikasi
3.
Menghilangkan
nyeri
4.
Memberikan
informasi tentang penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan
TUJUAN PEMULANGAN
1.
Komplikasi
dicegah/menurun
2.
Nyeri
hilang/terkontrol
3.
Proses
penyakit/prognosis, kemungkinan komplikasi dan program pengobatan di pahami.
Diagnosa Keperawatan
|
Pola
Pernapasan/Bersihkan Jalan Napas, Tak Efektif Resiko Tinggi Terhadap
|
Hasil Yang
Diharapkan/Kriteria Evaluasi Pasien Akan
|
Mempertahankan
Pola Pernapasan Normal/Efektif Bebas Dispnea, Sianosis Atau Tanda Lain
Distres Pernapasan
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Mandiri
|
|
Kaji/awasi
prekuensi pernapasan, kedalaman, irama. Perhatikan laporan dispnea dan/atau penggunaan otot bantu
pernapasan cuping hidung, gangguan pengembangan dada
|
Perubahan
(seperti takipnea, dispnea, penggunaan otot aksesori) dapat mengindikasikan
berlanjutnya keterlibatan/ pengaruh pernapasan yang membutuhkan upaya
intervensi
|
Beri posisi dan
bantu ubah posisi secara periodik
|
Meningkatkan
aerasi semua segmen paru dan memobilisasikaan sekresi
|
Anjurkan/bantu
dengan tehnik napas dalam dan/atau pernapasan bibiratau pernapasan
diagfragmatik abdomen bila diindikasikan
|
Membantu
meningkatkan difusi gas dan ekspansi jalan napas kecil, memberikan pasien
beberapa kontrol terhadap pernapasan, membantu menurunkan ansietas
|
Awasi/evaluasi
warna kulit, perhatikan pucat, terjadinya sianosis (khususnya pada dasar
kulit, daun telinga,dan bibir)
|
Proliferasi SDP
dapat menurunkan kapasitas pembawa oksigen darah, menimbulkan hipoksemia.
|
Kaji respon pernapasan
terhadap aktivitas. Perhatikan keluhan dispnea/lapar udara meningkatkan
kelelahan. Jadwalkaan periode istirahat antara aktivitas
|
Penurunan
oksigen seluler menurunkan toleransi aktivitas. Istirahat menurunkan
kebutuhan oksigen dan mencegah kelelahandan dispnea
|
Identifikasi/dorong
tehnik penghematan energi mis : periode istirahat sebelum dan setelah makan,
gunakan mandi dengan kursi, duduk sebelum perawatan
|
Membantu
menurunkan kelelahan dan dispnea dan menyimpan energi untuk regenerasi
selulerdan fungsi pernapasan
|
Tingkatkan
tirah baring dan berikan perawatan sesuai indikasi selama eksaserbasi
akut/panjang
|
Memburuknya
keterlibatan pernapasan/ hipoksia dapat mengindikasikan penghentian aktivitas
untuk mencegah pengaruh pernapasan lebih serius
|
Berikan
lingkungan tenang
|
Meningkatkan
relaksasi, penyimpanan energi dan menurunkan kebutuhan oksigen
|
Observasi
distensi vena leher, sakit kepala, pusing, edema periorbital/fasial,
dispnea,dan stridor
|
Pasien
non-Hodgkin pada resiko sindrom vena kava superior dan obstruksi jalan napas,
menunjukkan kedaruratan onkologis.
|
Kolaborasi
|
|
Berikan
tambahan oksigen
|
Memaksimalkan
ketersediaan untuk untuk kebutuhan sirkulasi, membantu menurunkan hipoksemia
|
Awasi
pemeriksaan laboratorium, mis : GDA, oksimetri
|
Mengukur keadekuatan
fungsi pernapasan dan keefektifan terapi
|
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 04 Februari 2002 Jam masuk : 13.20 WIB
Ruang :
Penyakit Paru Laki-Laki No. Reg Med :
Pengkajian : 05 Januari 2002
A. Identitas
Nama Pasien : Tn. T
Umur : 65 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :
tidak sekolah
Pekerjaan : Tani
Alamat : Sumobito,
jombang
Penanggungjawab : Tn. K
Umur : 32 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Sumobito,
Jombang
Hub. Dg klien : Anak
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Masuk Rumah Sakit :
Klien datang dengan diantar oleh keluarganya setelah sejak empat bulan yang
lalu merasa hidungnya tersumbat dan sering mengeluarkan lendir (pilek sulit
berhenti) dan setelah diperiksakan ke Puskesmas dianjurkan untuk dirujuk ke RS
di Jombang untuk di Operasi. Selanjutnya klien berobat ke Surabaya melalui IRJ
sekitar seminggu yang lalu dan dianjurkan untuk dioperasi.
Alasan Masuk Rumah Sakit : Akan dioperasi
Klien mengatakan masuk rumah sakit karena akan menjalani operasi (polip
hidung). Klien mengatakan tidak tahu gambaran operasi, tidak mengetahui berapa
lama klien dirawat dan mengatakan tidak merasa takut atau was-waas enga rencana
operasi yang akan dijalaninya.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing
manis, gondok, dan penyakit kanker serta penyakit tekanan darah tinggi dan ginjal.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga menyangkal adanya penyakit
Kencing Manis yang diderita oleh keluarga klien, penyakit jantung.
4. Kebutuhan Dasar Khusus
a.
Breath
(pernafasan)
S ubyektif :
Sesak nafas, dada terasa nyeri
Obyektif :
Pernafasan 20 X/menit, , Hidung bersih, discart (-), pernafasan cuping
hidung (-). Pada Inspeksi ditemukan Benjolan putih keabuan pada sisi hidung
kanan menempel dinding medial diameter 1 cm, pada concha kanan terdapat
pemesaran relatif.
Bentuk dada simetris, Retraksi dada inspirasi (-) pergerakan dada simetris,
Tidak ditemukan tonjolan abnormal dada, Brust Pulmonal (-), Fremitus Fokal
simetris, sonor pada seluruh lapang paru. Tidak ditemukan nyeri tekan dada.
Perkusi tidak ditemukan adanya pekak abnormal :
b.
Blood
(Kardiovaskuler)
Subyektif : -
Obyektif :
Nadi 78 X/mnt, reguler kuat;TD : 160/90 mmHg, Suara Jantung S1S2
tanpa suara tambahan, mur-mur/split (-),
Kulit Pucat, CRT 1 detik, cyanosis (-)
c.
Brain
(Persyarafan)
Subyektif : -
Obyektif :
GCS 15 (M 6 V 5 E 4), Refleks pupil (+)
isokhor, gerak terkoordinasi
d.
Bowel
(Pencernaan)
Subyektif : Makan 3 X/hari, makan 1 porsi.
Obyektif :
Mulut bersih, bibir lembab, lidah tidak tremor, pharing tidak hiperemis,
pembesaran kel leher (-). Abdomen supel simetris, masa (-) skibala tidak
teraba, pembesaran hati (-) limpha (-) ascites (-). Bising usus (+) tidak
meningkat, b.a.b satu hari sekali.
e.
Bladder
(Perkemihan)
Subyektif : kencing 5-6 kali dalam sehari,banyak (jumlah tidak terkaji;
sekitar 2000 cc, Banyak minum, tidak nyeri pinggang
Obyektif :
Distensi kandung kemih (-)
f.
Bone
(Muskuloskeletal)
Subyektif : -
Obyektif :
Kekuatan otot 5/5/5/5, atropi otot tidak ditemukan, deformitas ekstremitas
tidak ditemukan, Kemampuan bergerak terkoordinasi.
g.
Skin
(Integumen)
Subyektif : -
Obyektif :
Warna kulit pucat, cyanosis (-) Icterus (-),
Analisa Data
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
I.
DS
: MRS karena akan operasi, mengatakan tidak tahu gambaran operasi, mengatakan
tidak tahuberapa lama klien di RS dan tndakan apa yang akan ia dapatkan
DO: -
|
Kurang Informasi
|
Kurang Pengetahuan
|
DS : Mengatakan
akan operasi
DO :
TD 160/70 mmHg,
Nadi 78 X/mnt
|
Peningkatan TD
Tekanan Periver >>
Resiko perdarahan Post operasi >>
|
Resiko Cidera
|
4. Perencanaan
No.
|
Diagnosa
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
II.
Kurang
Pengetahuan Tentang Regimen Terapi b.d kurang Informasi
III.
DS
: MRS karena akan operasi, mengatakan tidak tahu gambaran operasi, mengatakan
tidak tahuberapa lama klien di RS dan tindakan apa yang akan ia dapatkan
DO: -
|
Setelah
mendapatkan tindakan perawatan satu hari klien akan mengetahuai tentang
regimen terapi
Kriteria Hasil
:
-
Menyebutkan
kembali prakiraan lama klien dirawat di RS
-
Menyebutkan
rencana tindakan yang akan didapatkan
-
Mengungkapkan
gambaran operasi
|
Kaji tingkat
pengetahuan tentang aspek perawatan, evaluasi setiap penyuluhan yang
diberikan
Terangkan
tujuan akhir dari perawatan klien
Terangkan
regimen terapi yang mungkin diterapkan pada klien dan prediksi waktu
perawatan
Terangkan pola
hidup sehat yang harus dijalani oleh klien
|
Adanya
kecemasan dapat menurunkan lapang persepsi klien, informasi yang berlebih
meningkatkan kebingungan dan tidak berguna
Meningkatkan
orientasi tujuan klien terhadap perawatan yang dilakukan
Meningkatkan
pengetahuan klien terhadap regimen terapi yang diberikan /diprogramkan pada
klien
Pola hidup
sehat ditujukan untuk menngkatkan kesiapan operasi
|
2.
|
Resiko tinggi
cidera operasi b.d peningkatan tekanan darah
DS : Mengatakan
akan operasi
DO :
TD 160/70 mmHg,
Nadi 78 X/mnt
|
Setelah dua hari perawatan klien siap untuk
dioperasi dalam resiko minimal
Kriteria hasil :
Dapat menyebutkan kembali pentingnya
pengontrolan TD
Menyebutkan kembali resiko cidera yang mungkin
timbul pada klien
TD tidak lebih dari 150/90 mmHg
|
Pantau tekanan
darah setiap 6 jam
Terangkan bahwa
peningkatan tekanan darah dapat menjadi faktor resiko yang dapat memperberat
operasi
Kolaborasi :
Diet Rendah Garam
Kolaborasi :
Pemberian Antihipertensi
|
Mengontrol/evaluasi kesiapan fisik terhadap
rencana operasi
Menngkatkan
orientasi dan kepatuhan untuk eliminasi faktor resiko : tidak merokok, tidak
aktivitas berat dan tidak mengkonsumsi garam
Menurunkan
tekanan darah
Menurunkan
tekanan darah
|
5. Pelaksanaan
Tanggal 05 Januari 2002
Diagnosa
|
JAM
|
KEGIATAN
|
Paraf
|
09.00
|
Mengadakan
kontrak :
-
Menyepakati
masalah klien
-
Menyepakati
tujuan
|
||
1
|
09.10
09.15
09.20
09.30
|
Meneranngkan tujuan perawatan klien yaitu untuk
menghilankan penyakit dengan melakukan operasi pengangkatan polip
Menerangkan gambaran operasi : jenis operasi,
teknik (cara operasi), alat yang dipakai klien selama operasi, lama perawatan
setelah operasi
Menerangkan prakiraan waktu klien dirawat : satu
minggu
Menanyakan kembali tentang hal-hal yang telah
diterangkan :
Klien menyebutkan akan
dirawat sekitar satu minggu, kesini untuk operasi
Menganjurkan klien untuk menerangkan gambaran
operasi
Klien menyebutkan ia sadar
selama operasi, tonjolan akan disendok dan kemudian hidungnya nanti akan
dibuntu dengan kain selama sekitar dua hari.
|
|
II
|
10.00
10.10
10.20
10.10
|
Mengukur
Tekanan darah
TD 170/100
mmHg, Nadi 84 X/mnt, RR 18 X/mnt
Menerangkan
bahwa klien akan dioperasi bila tekanan darah normal
Menerangkan
bahwa saat ini klien akan mendapatkan pengobatan untuk mengurangi tekanan
darah
Mengkolaborasikan
Pemberian Obat Antihipertensi
|
6. Evaluasi
Tgl 5 Februari 2002; Pukul 13.45 WIB
Dx
|
H A S
I L
|
Paraf
|
1
|
S :
Klien menyebutkan akan dirawat sekitar satu
minggu, kesini untuk operasi Klien menyebutkan ia sadar selama operasi,
tonjolan akan disendok dan kemudian hidungnya nanti akan dibuntu dengan kain
selama sekitar dua hari.
O : ekspresi
wajah tenang
A : Masalah teratasi,
P : -
|
|
2
|
S : Menyatakan
akan berusaha banyak istirahat
O : TD 170/90
mmHg, Nadi 84 X/mnt
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Teruskan
Rencana 1,3, dan 4
|
7. Catatan Perkembangan
Tanggal 6 Februari 2002
(i)
Dx
|
CATATAN PERKEMBANGAN
|
Paraf
|
1
|
S : Menyatakan
akan berusaha banyak istirahat
O : TD 170/90
mmHg, Nadi 84 X/mnt
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Teruskan
Rencana 1,3, dan 4
I :
07.30 Mengukur TD dan Nadi
TD : 160/90 mmHg, Nadi 84 X/mnt
08.10 Menganjurkan klien tidak makan
makanan kecuali yang dari rumah sakit, kecuali buah-buahan
08.20 Memberikan makanan (rendah garam)
12.10 Mengukur tekanan darah klien
TD : 160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt
12.30 Memberikan obat Antihipertensi :
Nifedipin ® 1 tablet
E (13.20)
-
TD
160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt
-
Klien
tampak tenang di tempat tidur, tidak mengeluh pusing
R : Masalah
belum teratasi, Teruskan rencana 1,3,4
|
Tanggal 7 Februari 2002
(ii)
Dx
|
CATATAN PERKEMBANGAN
|
Paraf
|
1
|
S : Mengatakan
tidak pusing
O : TD 160/80
mmHg, Nadi 80 X/mnt
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Teruskan
Rencana 1,3, dan 4
I :
08.0 Mengukur TD dan Nadi, memberikan
Nifedipin ® 1 tablet
TD : 160/90 mmHg, Nadi 84 X/mnt
08.20 Memberikan makanan (rendah garam)
12.10 Mengukur tekanan darah klien
TD : 160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt
12.30 Memberikan obat Antihipertensi :
Nifedipin ® 1 tablet
E (13.40)
-
TD
160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt
-
Klien
tampak tenang di tempat tidur, tidak mengeluh pusing
R : Masalah
belum teratasi, Teruskan rencana 1,3,4
|
0 comments
Post a Comment