1. Identitas.
Nama Px :
An. H.
Umur :
4,5 th.
Alamat :
Banjarmasin,11 juli 1999.
Suku / Bangsa : Banjar.
Alamat :
Teluk kelayan Rt 02 No 11.
Agama
: Islam.
Nama ayah/ibu : Tn.N/Ny.E.
Pekerjaan ayah/ibu : Swasta/IRT.
Pendidikan ayah/ibu : SMP/SMP.
Dx Medis :
Observasi Saluran Pencernaan (konstipasi).
2. Riwayat Obstetri.
1)
Keluhan utama.
Saat dilakukan pengkajian tanggal 06 februari 2004, jam 14.45
WITA, ibu px mengatakan px susah untuk dikasih makan, dan hanya makan +
4 sendok saja dari porsi yang disediakan.
2)
Riwayat kehamilan.
Ibu pasien mengatakan saat ia mengandung anaknya tidak ada
mengalami sakit yang berat, karena dilahirkan secara operasi di RS. Sari Mulia
karena placenta previa totalis. Pada saat usia kehamilan + 37 minggu dan
px dilahirkan denga BB: 2300 gr TB: 45 cm, bayi lahir langsung menangis dan
berwarna kemerahan
3)
Riwayat imunisasi.
Ibu px mengatakan imunisasi anaknya tidak lengkap, hanya pada
saat px berumur 2 bulan diimunisasi BCG, Polio 1, DPT . Dan pada umur 3 bulan
diimunisasi HB 1, Polio 2 dan DPT 2. 4 bulan dapat imunisasi HB 2, polio 3 dan
DPT 3. 9 bulan dapat imunisasi HB 3, Polio 4 dan campak
4)
Riwayat imunisasi.
Klien sekarang berumur 4,5 tahun, klien bisa tengkurap pada
umur 3 bulan, bisa merangkak pada umur 5 bulan dan bisa berjalan pada saat umur
sekitar + 10 bulan dan klien bisa berjalan dengan mantap sekitar umur 12
bulan dan bisa berlari pada umur + 15 bulan
5)
Riwayat penyakit.
Ayah klien mengatakan + 2 hari sebelum masuk RS, klien
tidak bisa BAB dan muntah, klien terlalu banyak makan emping belinjo manis dan
kemudian oleh keluarganya klien dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin pada hari
rabu 04 februari 2004,
jam 09.20 WITA. Pada saat pengkajian hari jum’at 06 februari 2004 ibu px mengatakan px sudah BAB dengan normal
tetapi hanya makannya saja kurang. Ibu px mengatakan px pernah MRS waktu umur 25 hari karena
muntaber. Ibu px mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah masuk RS
dan tidak ada pula yang menderita penyakit seperti hipertensi, DM, atau TBC.
6)
Genogram
Keterangan:
=
Laki-laki.
= Perempuan.
=
Klien.
=
Meninggal.
------ = 1 rumah.
7)
Riwayat psikososial.
Klien diasuh oleh orang tuanya sendiri, hubungan klien dengan
anggota keluarga baik, dimana terlihat orang tua klien sangat menyayangi
anaknya, ibu klien mengatakan klien mudah sekali akrab dengan teman
sebayanya, klien orang ceria. Ibu klien
terlihat bingung dan bertanya tentang keadaan atau perkembangan anaknya
sekarang kepada perawat.
8)
Kebutuhan dasar.
Saat dirumah px minum 6 – 7 gelas sehari dan dirumah sakit px
minum 4 – 5 gelas sehari. Dirumah px makan 2 x sehari dan kadang makan sejenis
chiki-chikian di RS px jarang makan, hanya makan 3 – 4 sendok makan dari porsi
yang disediakan RS. Px terlihat kurus ( BB: 11 kg ), px tidak menghabiskan
porsi makan yang disediakan RS, px terlihat malas dan susah untuk makan. Saat
di RS px tidur siang 2 – 3 jam sehari dan tidur malam 9 – 10 jam, saat di RS px
tidur siang dan malam cukup. Saat di rumah px sering bermain dengan teman
sebayanya dan pada saat di RS aktifitas bermainnya kurang. Saat dirumah px
mandi 2 xsehari, saat di RS px hanya diseka oleh ibunya setiap pagi, saat
pengkajian BAB sudah normal dan BAK juga normal.
3. Pemeriksaan Fisik.
Keadaan umum px baik, kesadaran CM, warna kulit sawo matang, turgor kulit
normal (setelah dicubit bisa kembali dalam waktu + 3 detik), suhu badan
normal ( T: 36,7 ‘C ), pada saat
dilakukan pengkajian jum’at tanggal 06 februari 2004 jam 14.45 WITA didapatkan
N: 108 x/m, R: 32 x/m, BB: 11 kg, TB: 98 cm.
Bentuk kepala simetris, kepala terlihat bersih, rambut pendek,
struktur mata simetris, tidak ada peradangan / pendarahan, tidak ada kelainan
pada mata. Struktur telinga simetris, tidak ada peradangan dan pendarahan pada telinga, tidak ada cairan / kotoran yang
keluar dari teling, mukosa bibir tampak lembab dan bibir berwarna merah jambu,
tidak ada peradangan dan pendarahan pada mulut. Pergerakan leher normal, px
bisa menggerakkannya. Bentuk dada simetris gerakan dada simetris, kualitas/
kedalaman nafas normal, tidak terdengar, bunyi nafas tambahan dan tidak ada
bunyi jantung tambahan. Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat nyeri tekan,
tidak ada pembesaran hati dan limfe, tidak terdapat asites, bising usus 10 x/m,
tidak ada peradangan pada genetalia. Struktur ekstrimitas atas dan bawah
simetris, tidak ada keterbatasan dalam bergerak dan terpasang infus KA EN 1B
pada ekstrimitas kanan atas 15 tts/m.
4. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan.
♦
Motorik halus.
Px dapat menggambar.
♦
Motorik kasar.
Px dapat berjalan dan berlari.
♦
Kognitif dan bahasa.
Px dapat berbicara dan berkata-kata.
♦
Sosialisasi.
Px bisa melepas pakaian sendiri.
5. Data Penunjang.
♦
Novalgin 3x150 mg ( via IV )
♦
Gentamian 3x20 mg ( via IV )
♦
Amoxan syr 3x1 sdt ( via oral )
♦
Sanadry syr 3x1 sdt ( via oral )
Data Fokus:
♦
Inspeksi.
Px telihat tidak menghabiskan porsi makan yang disediakan RS,
px telihat kurus
♦
Palpasi.
Tidak teraba pembesaran hati dan limfa, tidak ada nyeri tekan
pada abdomen.
♦
Perkusi.
-
♦
Auskultasi.
Terdengar bising usus 15 x/m.
ANALISA DATA
No
|
Data Penunjang
|
Masalah
|
Etiologi
|
1.
|
DO :
♦
Pasien tampak kurus
♦
Px terlihat tidak menghabiskan porsi makan yang disediakan di RS.
♦
Px telihat malas untuk makan.
♦
BB: 11kg.
TB: 98 cm.
DS :
♦
Ibu px mengatakan px makan 3-4 sendok makan dari nasi yang disediakan
RS
♦
Ibu px mengatakan px susah untuk diberi makan dari diet yang disediakan
RS
|
Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
|
Intake yang
kurang
|
2.
|
DO :
♦
Ibu px terlihat bingung dengan penyakit anaknya
♦
Ibu px terlihat memperhatikan bila dijelaskan tentang keadaan penyakit
anaknya
DS :
♦
Ibu px mengatakan ia hanya lulusan SD.
♦
Ibu px mengatakan tidak tahu cara pencegahan terhadap penyakit anaknya
|
Kurang
pengetahuan orang tua tentang penyakit anaknya
|
Kurang
informasi dan kebutuhan belajar
|
Prioritas Masalah:
1.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang
kurang.
2.
Kurang pengetahuan orang tua tentang anaknya b.d kurang
informasi dan kebutuhan belajar.
PROSES KEPERAWATAN
No
|
Dx
|
Perencanaan
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
1.
|
I
|
Kebutuhan
nutrisi px terpenuhi setelah 1 minggu perawatan
KE:
♦
BB px meningkat (0,1-0,2 kg) perhari
♦
Px bisa menghabiskan porsi makan
yang disediakan RS
♦
Px tidak malas untuk makan makanan yang disediakan RS
♦
Px tidak susah untuk diberi makan makanan yang disediakan RS.
|
♦
Timbang BB px
♦
Berikan makanan porsi kecil dan sering, termasuk makanan kering (roti)
atau makan yang menari untuk px
♦
Pastikan pola diet px yang disukai / tidak disukai
♦
Dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah dan untuk
membagi dengan px kecuali kontra indikasi
Kolaborasi:
♦
Rujuk keahli diet untuk menentukan komposisi diet
|
♦
Memberikan informasi tentang kebutuhan diet / keefektifan terapi
♦
Meningkatkan masukan nutrisi, meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk
kembali
♦
Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan khusus. Pertimbangan
keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet
♦
Membantu lingkungan sosial lebih normal selama makan dan membantu
kebutuhan personal hygenge
♦
Memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adekuat untuk
kebutuhan metabolik dan diet
|
2.
|
II
|
Ibu px
mengerti dan memahami tentang penyebab penyakit dan penanganannya dalam 1
hari perawatan
KE:
♦
Ibu px tidak terlihat bingung lagi
♦
Ibu px tidak bertanya-tanya lagi tentang keadaan anaknya
|
♦
Tentukan tingkat pengetahuan dan kesiapan untuk bljr
♦
Ttkn persesi px ttg proses penyakitnya
♦
Diskusikan pentingnya masukan cairan adekuat dan kebutuhan diet
♦
Berikan informasi ttg penyakit yg diderita
♦
Dorong partisipasi dlm dkgn komunitas
|
♦
Belajar lebih mudah bila mulai dari pengetahuan peserta belajar
♦
Mbuat pengetahuan dsr dan mberian ksdr kebutuhan belajar
♦
Meningkatkan penyembuhan dan normalisasi fungsi usus
♦
Memberikan dsr pengetahuan shg px dpt mbuat pilihan yg tepat
♦
Mbantu dalam penilaian situasi jangka panjang, menurunkan perasaan
terisolasi dan meningkatkan pemecahan mslh mll berbagai pengalaman umum
|
No
|
Hari/Tgl
|
DX
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
Jum’at
06
februari 2004
|
I
|
♦
Menimbang BB px ( BB: 11 kg )
♦
Menganjurkan kepada ibu px untuk memberi makan dalam porsi kecil tp
sering (2-3 sdk mkn/1/4jam)
♦
Menanyakan makanan yang disukai px
♦
Memberikan motivasi dan dukungan kepada px untuk sering makan
♦
Kolaborasi:
♦
Memberikan diet NB
♦
Meneruskan pemberian Infus
KA EN 1B 15 tts/m
|
Jam 16.30
S :
♦
Ibu px mengatakan anaknya sudah mau makan (makan sate
yang diberikan ayahnya)
O :
♦
Px tidak malas lagi untuk makan
♦
Px telihat mau makan
♦
Px terlihat makan lebih dari 4 sendok
A :
♦
Masalah teratasi
P :
♦
Intervensi dihentikan
Jam 16.30
S :
♦
Ibu px menyatakan baru mengerti penyebab penyakit
anaknya
O :
♦
Ibu px terlihat tidak binggung lagi tentang anaknya
A :
♦
Masalah teratasi
P :
♦
Intervensi dihentikan
|
2.
|
Jum’at
06
februari 2004
|
II
|
♦
Memberikan penkes kepada orang tua px, tentang penyebab dan penanganan
terhadap penyakit anaknya
♦
Menyarankan makanan yang baik untuk anak-anak
|
KEPUSTAKAAN
Doengoes, Marylinn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta; EGC.
Mansjoer, Arif.1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta; Media Aesculapius. FKUI
0 comments
Post a Comment