Monday 7 September 2015

ASUHAN KEPERAWATAN KONSTIPASI PADA ANAK

CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KONSTIPASI PADA ANAK
Edited By.Muhammad Imron,S.Kep,Ns





PENGKAJIAN




1.      Identitas.


Nama Px                      : An. H.
Umur                           : 4,5 th.
Alamat                         : Banjarmasin,11 juli 1999.
Suku / Bangsa              : Banjar.
Alamat                         : Teluk kelayan Rt 02 No 11.
Agama                         : Islam.
Nama ayah/ibu             : Tn.N/Ny.E.
Pekerjaan ayah/ibu       : Swasta/IRT.
Pendidikan ayah/ibu    : SMP/SMP.
Dx Medis                     : Observasi Saluran Pencernaan (konstipasi).

2.      Riwayat Obstetri.
1)      Keluhan utama.
Saat dilakukan pengkajian tanggal 06 februari 2004, jam 14.45 WITA, ibu px mengatakan px susah untuk dikasih makan, dan hanya makan + 4 sendok saja dari porsi yang disediakan.
2)      Riwayat kehamilan.
Ibu pasien mengatakan saat ia mengandung anaknya tidak ada mengalami sakit yang berat, karena dilahirkan secara operasi di RS. Sari Mulia karena placenta previa totalis. Pada saat usia kehamilan + 37 minggu dan px dilahirkan denga BB: 2300 gr TB: 45 cm, bayi lahir langsung menangis dan berwarna kemerahan
3)      Riwayat imunisasi.
Ibu px mengatakan imunisasi anaknya tidak lengkap, hanya pada saat px berumur 2 bulan diimunisasi BCG, Polio 1, DPT . Dan pada umur 3 bulan diimunisasi HB 1, Polio 2 dan DPT 2. 4 bulan dapat imunisasi HB 2, polio 3 dan DPT 3. 9 bulan dapat imunisasi HB 3, Polio 4 dan campak


4)      Riwayat imunisasi.
Klien sekarang berumur 4,5 tahun, klien bisa tengkurap pada umur 3 bulan, bisa merangkak pada umur 5 bulan dan bisa berjalan pada saat umur sekitar + 10 bulan dan klien bisa berjalan dengan mantap sekitar umur 12 bulan dan bisa berlari pada umur + 15 bulan
5)      Riwayat penyakit.
Ayah klien mengatakan + 2 hari sebelum masuk RS, klien tidak bisa BAB dan muntah, klien terlalu banyak makan emping belinjo manis dan kemudian oleh keluarganya klien dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin pada hari rabu                 04 februari 2004, jam 09.20 WITA. Pada saat pengkajian hari jum’at 06 februari 2004 ibu  px mengatakan px sudah BAB dengan normal tetapi hanya makannya saja kurang. Ibu px mengatakan  px pernah MRS waktu umur 25 hari karena muntaber. Ibu px mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah masuk RS dan tidak ada pula yang menderita penyakit seperti hipertensi, DM, atau TBC.
6)      Genogram
 







Keterangan:
            = Laki-laki.
            = Perempuan.
            = Klien.
            = Meninggal.
------     = 1 rumah.

7)      Riwayat psikososial.
Klien diasuh oleh orang tuanya sendiri, hubungan klien dengan anggota keluarga baik, dimana terlihat orang tua klien sangat menyayangi anaknya, ibu klien mengatakan klien mudah sekali akrab dengan teman sebayanya,  klien orang ceria. Ibu klien terlihat bingung dan bertanya tentang keadaan atau perkembangan anaknya sekarang kepada perawat.
8)      Kebutuhan dasar.
Saat dirumah px minum 6 – 7 gelas sehari dan dirumah sakit px minum 4 – 5 gelas sehari. Dirumah px makan 2 x sehari dan kadang makan sejenis chiki-chikian di RS px jarang makan, hanya makan 3 – 4 sendok makan dari porsi yang disediakan RS. Px terlihat kurus ( BB: 11 kg ), px tidak menghabiskan porsi makan yang disediakan RS, px terlihat malas dan susah untuk makan. Saat di RS px tidur siang 2 – 3 jam sehari dan tidur malam 9 – 10 jam, saat di RS px tidur siang dan malam cukup. Saat di rumah px sering bermain dengan teman sebayanya dan pada saat di RS aktifitas bermainnya kurang. Saat dirumah px mandi 2 xsehari, saat di RS px hanya diseka oleh ibunya setiap pagi, saat pengkajian BAB sudah normal dan BAK juga normal.

3.      Pemeriksaan Fisik.
Keadaan umum px baik, kesadaran  CM, warna kulit sawo matang, turgor kulit normal (setelah dicubit bisa kembali dalam waktu + 3 detik), suhu badan normal       ( T: 36,7 ‘C ), pada saat dilakukan pengkajian jum’at tanggal 06 februari 2004 jam 14.45 WITA didapatkan N: 108 x/m, R: 32 x/m, BB: 11 kg, TB: 98 cm.
Bentuk kepala simetris, kepala terlihat bersih, rambut pendek, struktur mata simetris, tidak ada peradangan / pendarahan, tidak ada kelainan pada mata. Struktur telinga simetris, tidak ada peradangan dan pendarahan  pada telinga, tidak ada cairan / kotoran yang keluar dari teling, mukosa bibir tampak lembab dan bibir berwarna merah jambu, tidak ada peradangan dan pendarahan pada mulut. Pergerakan leher normal, px bisa menggerakkannya. Bentuk dada simetris gerakan dada simetris, kualitas/ kedalaman nafas normal, tidak terdengar, bunyi nafas tambahan dan tidak ada bunyi jantung tambahan. Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limfe, tidak terdapat asites, bising usus 10 x/m, tidak ada peradangan pada genetalia. Struktur ekstrimitas atas dan bawah simetris, tidak ada keterbatasan dalam bergerak dan terpasang infus KA EN 1B pada ekstrimitas kanan atas 15 tts/m.
4.      Pemeriksaan Tingkat Perkembangan.
        Motorik halus.
Px dapat menggambar.
        Motorik kasar.
Px dapat berjalan dan berlari.
        Kognitif dan bahasa.
Px dapat berbicara dan berkata-kata.
        Sosialisasi.
Px bisa melepas pakaian sendiri.

5.      Data Penunjang.
        Novalgin 3x150 mg ( via IV )
        Gentamian 3x20 mg ( via IV )
        Amoxan syr 3x1 sdt ( via oral )
        Sanadry syr 3x1 sdt ( via oral )

Data Fokus:
        Inspeksi.
Px telihat tidak menghabiskan porsi makan yang disediakan RS, px telihat kurus
        Palpasi.
Tidak teraba pembesaran hati dan limfa, tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
        Perkusi.
   -
        Auskultasi.
Terdengar bising usus 15 x/m.







ANALISA DATA



No


Data Penunjang

Masalah

Etiologi
1.
DO :
         Pasien tampak kurus
         Px terlihat tidak menghabiskan porsi makan yang disediakan di RS.
         Px telihat malas untuk makan.
         BB: 11kg.
TB: 98 cm.
DS :
         Ibu px mengatakan px makan 3-4 sendok makan dari nasi yang disediakan RS
         Ibu px mengatakan px susah untuk diberi makan dari diet yang disediakan RS
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Intake yang kurang
2.
DO :
         Ibu px terlihat bingung dengan penyakit anaknya
         Ibu px terlihat memperhatikan bila dijelaskan tentang keadaan penyakit anaknya
DS :
         Ibu px mengatakan ia hanya lulusan SD.
         Ibu px mengatakan tidak tahu cara pencegahan terhadap penyakit anaknya
Kurang pengetahuan orang tua tentang penyakit anaknya
Kurang informasi dan kebutuhan belajar


Prioritas Masalah:
1.      Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang kurang.
2.      Kurang pengetahuan orang tua tentang anaknya b.d kurang informasi dan kebutuhan belajar.




PROSES KEPERAWATAN

No
Dx
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
I
Kebutuhan nutrisi px terpenuhi setelah 1 minggu perawatan
KE:
         BB px meningkat (0,1-0,2 kg) perhari
         Px bisa menghabiskan porsi makan  yang disediakan RS
         Px tidak malas untuk makan makanan yang disediakan RS
         Px tidak susah untuk diberi makan makanan yang disediakan RS.
         Timbang BB px
         Berikan makanan porsi kecil dan sering, termasuk makanan kering (roti) atau makan yang menari untuk px
         Pastikan pola diet px yang disukai / tidak disukai
         Dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah dan untuk membagi dengan px kecuali kontra indikasi
Kolaborasi:
         Rujuk keahli diet untuk menentukan komposisi diet
         Memberikan informasi tentang kebutuhan diet / keefektifan terapi
         Meningkatkan masukan nutrisi, meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali
         Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan khusus. Pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet
         Membantu lingkungan sosial lebih normal selama makan dan membantu kebutuhan personal hygenge
         Memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adekuat untuk kebutuhan metabolik dan diet
2.
II
Ibu px mengerti dan memahami tentang penyebab penyakit dan penanganannya dalam 1 hari perawatan
KE:
         Ibu px tidak terlihat bingung lagi
         Ibu px tidak bertanya-tanya lagi tentang keadaan anaknya
         Tentukan tingkat pengetahuan dan kesiapan untuk bljr
         Ttkn persesi px ttg proses penyakitnya
         Diskusikan pentingnya masukan cairan adekuat dan kebutuhan diet
         Berikan informasi ttg penyakit yg diderita
         Dorong partisipasi dlm dkgn komunitas
         Belajar lebih mudah bila mulai dari pengetahuan peserta belajar
         Mbuat pengetahuan dsr dan mberian ksdr kebutuhan belajar
         Meningkatkan penyembuhan dan normalisasi fungsi usus
         Memberikan dsr pengetahuan shg px dpt mbuat pilihan yg tepat
         Mbantu dalam penilaian situasi jangka panjang, menurunkan perasaan terisolasi dan meningkatkan pemecahan mslh mll berbagai pengalaman umum

No
Hari/Tgl
DX
Implementasi
Evaluasi
1.
Jum’at
06 februari 2004
I
         Menimbang BB px ( BB: 11 kg )
         Menganjurkan kepada ibu px untuk memberi makan dalam porsi kecil tp sering (2-3 sdk mkn/1/4jam)
         Menanyakan makanan yang disukai px
         Memberikan motivasi dan dukungan kepada px untuk sering makan
         Kolaborasi:
         Memberikan diet NB
         Meneruskan pemberian Infus         KA EN 1B 15 tts/m
Jam 16.30
S    :
      Ibu px mengatakan anaknya sudah mau makan (makan sate yang diberikan ayahnya)
O   :
      Px tidak malas lagi untuk makan
      Px telihat mau makan
      Px terlihat makan lebih dari 4 sendok
A   :
      Masalah teratasi
P    :
      Intervensi dihentikan

Jam 16.30
S    :
      Ibu px menyatakan baru mengerti penyebab penyakit anaknya
O   :
      Ibu px terlihat tidak binggung lagi tentang anaknya
A   :
      Masalah teratasi
P    :
      Intervensi dihentikan

2.
Jum’at
06 februari 2004
II
         Memberikan penkes kepada orang tua px, tentang penyebab dan penanganan terhadap penyakit anaknya
         Menyarankan makanan yang baik untuk anak-anak










KEPUSTAKAAN



Doengoes, Marylinn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta; EGC.

Mansjoer, Arif.1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta; Media Aesculapius. FKUI

0 comments

Post a Comment